Peluang Besar! Austria Butuh 80.000 Perawat, Gaji Mencapai Rp70 Juta per Bulan
Krisis perawat di Austria membuka peluang emas bagi Warga Negara Indonesia (WNI)! Dapatkan gaji hingga Rp70 juta per bulan dengan bergabung sebagai perawat di Austria.
Agen tenaga kerja Austria, Peter Payer, baru saja mengunjungi PT Dewi Pengayom Bangsa di Pati untuk membahas peluang kerja ini dan meninjau proses pembekalan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI).
Austria saat ini mengalami kekurangan tenaga perawat yang signifikan, hampir 80.000 orang. Hal ini disebabkan oleh generasi perawat yang sudah tua dan kurangnya minat generasi muda Austria terhadap profesi ini. Gaji yang ditawarkan untuk tenaga perawat di Austria cukup menggiurkan, berkisar antara Rp40 juta hingga Rp70 juta per bulan. Gaji kotor untuk perawat pemula sekitar 2.300 Euro (sekitar Rp40 juta), sementara perawat senior mencapai 4.000-an Euro (sekitar Rp70 juta).
Mengapa Austria Mengalami Krisis Perawat?
- Usia Pensiun Perawat: Banyaknya perawat yang memasuki usia pensiun.
- Minimnya Minat Generasi Muda: Generasi muda Austria lebih tertarik pada bidang pekerjaan lain dan jarang memilih profesi perawat.
Kondisi ini memaksa Austria untuk mencari solusi dengan merekrut tenaga kerja dari luar negeri. "Karena itulah, mereka mencari tenaga kerja dari luar negeri untuk bekerja di sektor keperawatan," tambah Nindya.
Namun, peluang kerja di Austria tidak hanya terbatas pada bidang keperawatan. Peter Payer juga membuka peluang kerja di sektor hospitality, seperti perhotelan dan spa terapis. Terdapat sekitar 105 bidang pekerjaan yang membutuhkan tenaga kerja asing di Austria, mulai dari teknisi kelistrikan hingga masseus (terapis pijat).
Proses dan Persyaratan Menjadi Perawat di Austria
- Asisten Perawat: Pada tahun pertama, calon perawat akan bekerja sebagai asisten perawat sambil mengikuti pendidikan penyetaraan di Austria.
- Ujian Penyetaraan: Setelah lulus ujian, mereka baru bisa bekerja sebagai perawat penuh.
- Bahasa Jerman: Calon perawat harus belajar bahasa Jerman minimal enam hingga sembilan bulan sebelum bisa diberangkatkan.
“Kami tadi ke Stikes Cendekia Kudus. Beliau minta kurikulumnya. Jadi nanti tenaga kerja yang dikirim dari sini tidak bisa langsung jadi perawat utama. Untuk tahun pertama mereka dipekerjakan sebagai asisten perawat dulu,” lanjut Nindya. Setelah menjalani pendidikan penyetaraan selama satu tahun dan lolos ujian, para perawat baru bisa bekerja sebagai perawat penuh. Ini termasuk bekerja di rumah sakit, panti jompo, sebagai perawat pribadi di rumah sakit, maupun perawat untuk lansia atau pasien di rumah tangga.
Peter Payer mengungkapkan, "Saya berharap dengan kerjasama dengan penyalur tenaga kerja di Indonesia, khususnya PT Dewi Pengayom Bangsa, kami bisa mencetak perawat yang sesuai kualifikasi untuk bekerja di Austria." Ia juga mengapresiasi fasilitas pelatihan yang ada di PT Dewi Pengayom Bangsa, "Mereka punya pelatihan tenaga kerja yang mencakup banyak bidang penting. Saya sangat berharap bisa bekerjasama dengan mereka."
Kerjasama Internasional yang Pertama di Jawa Tengah
Kerjasama antara PT Dewi Pengayom Bangsa dan agensi tenaga kerja Austria ini merupakan yang pertama di Jawa Tengah. Kerjasama ini diharapkan dapat berkembang lebih lanjut, termasuk kolaborasi antar perguruan tinggi dan rumah sakit di Indonesia dan Austria untuk pertukaran perawat. "Nindya mengaku jika kerjasama ketenagakerjaan Indonesia-Austria ini baru kali pertama di Jawa Tengah. Kerja sama ini akan berkembang ke kerjasama lainnya, seperti kerjasama antar perguruan tinggi dan antar Rumah Sakit Indonesia dan Austria untuk melakukan pertukaran perawat."
Kunjungan Peter Payer juga bertujuan untuk memastikan standar kualifikasi perawat di Indonesia. Dengan begitu, keterampilan perawat Indonesia dapat ditingkatkan agar sesuai dengan standar perawat Austria. "Kita tadi ke Stikes Cendekia Kudus. Beliau minta kurikulumnya. Jadi nanti tenaga kerja yang dikirim dari sini tidak bisa langsung jadi perawat utama. Untuk tahun pertama mereka dipekerjakan sebagai asisten perawat dulu," tambah Nindya.
Gaji dan Fasilitas yang Ditawarkan
Menurut Nindya, gaji kotor yang ditawarkan untuk perawat pemula sekitar 2.300 Euro atau setara Rp 40 juta. Adapun untuk perawat senior gaji kotor yang ditawarkan sekitar 4.000-an Euro atau setara Rp 70 juta. "Itu gaji kotor. Karena yang ditanggung hanya makan satu kali ketika di Rumah Sakit. Akomodasi dan pajak ditanggung sendiri," jelas Nindya.
Pada masa penjajakan untuk tahun pertama, Peter berencana meminta puluhan tenaga kerja untuk diberangkatkan ke Austria. Namun, kemungkinan mereka baru bisa berangkat pada tahun 2025 mendatang. “Dari pihak Austria meminta sekitar 50 tenaga kerja untuk tahun pertama. Namun, kita masih membutuhkan waktu karena yang dibutuhkan Austria adalah bisa berbahasa Jerman. Jadi, membutuhkan waktu untuk para perawat ini belajar bahasa Jerman, minimal enam bulan sampai sembilan bulan untuk bisa dikirim ke Austria. Paling cepat diberangkatkan tahun depan,” pungkasnya.
Masa Depan yang Cerah dengan PT Dewi Pengayom Bangsa
PT Dewi Pengayom Bangsa berkomitmen untuk membuka peluang kerja resmi ke luar negeri, termasuk Austria. Dengan pengalaman dan dedikasi yang tinggi, PT Dewi Pengayom Bangsa siap membantu tenaga kerja Indonesia meraih peluang karir internasional yang lebih baik. Mereka tidak hanya fokus pada sektor keperawatan tetapi juga menyediakan pelatihan di berbagai bidang lain yang diminati oleh pasar tenaga kerja internasional.
Bagi Anda yang berminat untuk bekerja sebagai perawat di Austria, PT Dewi Pengayom Bangsa adalah mitra yang tepat. Jangan ragu untuk menghubungi PT Dewi Pengayom Bangsa dan bergabung dengan program pelatihan mereka untuk masa depan yang lebih cerah. Dengan demikian, Anda dapat memanfaatkan peluang besar ini untuk meraih karir yang sukses dan sejahtera di luar negeri.
Jika Anda berminat untuk bekerja sebagai perawat di Austria, jangan ragu untuk menghubungi PT Dewi Pengayom Bangsa dan bergabung dengan program pelatihan mereka untuk masa depan yang lebih cerah.